Bismillah.
Hidup di dunia ini adalah perjalanan. Dari hari yang satu menuju hari berikutnya. Dari pekan ini menuju pekan selanjutnya. Dari bulan ini menuju bulan seterusnya. Sehingga tahun berganti tahun dan umur manusia semakin dekat dengan ajalnya.
Manusia berada diantara tiga masa; masa lalu, masa kini, dan masa depan. Adapun masa lalu tidak mungkin kembali; sehingga tugas kita adalah memohon ampunan atas segala dosa dan kemaksiatan, atau mensyukuri jika diberi taufik untuk berbuat kebaikan. Masa depan harus dipersiapkan sejak sekarang. Masa depan itu adalah hari akhirat yang manusia terbagi menjadi dua golongan; orang yang berbahagia dan orang-orang yang celaka. Orang yang berbahagia menempati surga selama-lamanya dan kaum yang celaka mendekam dalam azab neraka selama-lamanya.
Hari ini kita berada diantara dua pilihan; meniti jalan kebaikan dengan iman dan amal salih, atau menempuh jalan kehancuran dengan kekafiran dan maksiat kepada Rabb seru sekalian alam. Manusia telah diberikan perintah oleh Rabbnya untuk menempuh jalan keselamatan. Allah berfirman (yang artinya), “Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian; Yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (al-Baqarah : 21)
Seperti yang dikatakan oleh seorang penyair :
Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdas
Mereka ceraikan dunia dan takut akan fitnahnya
Mereka jadikan ia laksana lautan
Mereka gunakan amal salih sebagai bahtera untuk berlayar di atasnya
Tsabit al-Bunani rahimahullah berkata, “Beruntunglah orang yang selalu berusaha banyak mengingat saat-saat datangnya kematian. Sebab tidaklah seorang hamba memperbanyak mengingat kematian melainkan pasti akan terlihat pengaruh hal itu di dalam amal-amalnya.”
Bukankah kita sering berdoa kepada Allah ‘Rabbana aatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar’ yang artinya, “Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari api neraka.”
Dan doa itu menuntut diri kita untuk berusaha dan berjuang meniti jalan keselamatan. Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang melakukan amal salih dari kalangan lelaki atau perempuan dalam keadaan beriman benar-benar Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan Kami pasti akan memberikan balasan kepadanya dengan balasan yang lebih baik daripada apa-apa yang telah mereka kerjakan.” (an-Nahl : 97)
Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (al-Kahfi : 110)
Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma berkata, “Allah memberikan jaminan kepada siapa saja yang membaca al-Qur’an dan mengamalkan ajarannya bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.”
Anda ingin selamat sampai tujuan? Kembalikan segala perselisihan kepada al-Kitab dan as-Sunnah, dan jadikan ia sebagai pedoman perjalanan hidup anda…
Disusun oleh : Redaksi al-mubarok.com
# Kunjungi pula :
Fanspage FB : Kajian Islam al-Mubarok
Channel Telegram : t.me/belajartauhidmubarok